Assalamualaikum,...

Welcome to ghounizz.blogspot.com

Minggu, 26 Desember 2010

5 Alasan Rakyat Benci (Sentiment Terhadap) Birokrat


Birokrat merupakan badan dari birokrasi yang menjalankan peran dan fungsi sebagai pejabat pemerintahan dengan segala kekuasaan dan kepercayaan yang diberikan untuk membangun system pemerintah. Birokrat mempunyai tugas yang sangat mulia dan berjasa, karena menampung semua aspirasi dan keluhan masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa tugas mereka berat, birokrat juga telah banyak berbuat untuk kesejahteraan dan mengangkat rakyat menjadi lebih maju di berbagai bidang.
Prinsip tertulis birokrat dalam birokrasi adalah mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat diatas kepentingan politik dan kepentingan privasi intinya adalah mendahulukan kebutuhan masyarakat. Baik sekali jika memang prinsip tersebut diimplementasikan kedalam kehidupan nyata. Kenyataan dilapangan tidaklah demikian, justru birokrat menindas rakyat baik secara halus atau kasar maupun secara terselubung dan terang-terangan.
Birokrat bukanlah orang yang bodoh dan haus akan ilmu, birokrat merupakan kaum intelektual dan orang yang mengerti serta punya pandangan tersendiri. Tentunya pemerintah tidak sembarangan dalam memilih para calon birokrat, namun sayang dibalik semua kepintaran dan wawasan yang luas itu tersimpan juga sifat memintarkan keadaan agar beliau-beliau dapat menjalankan visi dan misi terselubung.
Saat ini jika masyarakat ditanya Apakah anda kenal dengan birokrat yanga ada didaerah anda? Saya yakin kebanyakan mereka akan menjawab Tidak kalaupun ada jawaban lain adalah Birokrat yang suka semena-mena terhadap rakyat atau birokrat yang mempersulit kepentingan rakyat untuk lebih maju. Itu realita, apakah telah separah itu birokrat yang ada di Indonesia. Jawabannya adalah iya, karena birokrat di Indonesia terburuk ke 2 di ASIA. Berikut alasan mengapa rakyat malas berurusan dengan birokrat.
5 Alasan rakyat benci birokrat atau secara halusnya adalah alasan rakyat tidak segan terhadap birokrat, menurut pendapat dan pengamatan yang saya lakukan sebagai berikut :
1.      Berbelit-belit
Bagi yang sering berurusan dengan birokrat pastinya istilah tersebut cocok untuk mewakili perasaan yang ada dihati. Ketika kita membutuhkan informasi ataupun hal lainnya yang menyangkut birokrat pasti urusannya menjadi panjang dan berbelit-belit, tidak kunjung usai dan bahkan ada yang diputar-putarkan terlebih dahulu. Tentunya dengan berbagai alasan, hal tersebut sangat memberatkan kami sebagai mahasiswa yang sering kali mendapat tugas mata kuliah untuk berinteraksi dengan beliau-beliau. Mungkin mereka takut dengan pemikiran mahasiswa yang terkenal sering mengkritisi tingkah lakunya sehingga kami dipersulit, akan dipermudah jika ada channel didalam.
Jika saja sikap yang diberikan tidak seperti itu, tentu pandangan berbelit ini tidak akan ada dan pastinya akan banyak acungan jempol untuk mereka. Tidakkah mereka sadar bahwa sebenarnya posisi mereka jauh lebih rendah dibawah kita sebagai masyarakat, karena mereka hanyalah melayani istilah kasarnya adalah mereka sebagai pelayan rakyat bukan pemimpin.
2.      Prestisius
Kehidupan birokrat sangat makmur dan dijamin oleh pemerintah, selain gaji atau upah yang besar ada tunjangan yang lainnya. Bahkan mereka tidak segan-segan untuk meminta inventaris mobil mewah rumah mewah dan sarana lainnya yang menunjukkan prestis mereka. Birokrat memang istimewa, terbukti mereka selalu mendapat kursi yang VVIP dan selalu di no satu. Segala sesuatu ingin lebih menonjol, memang ada hak untuk mereka tetapi bukan segala sesuatunya di istimewakan bukan.
Justru fasilitas tersebut diberikan, hanyalah untuk menunjang kinerja mereka agar dapat melayani masyarakat dengan sebaik mungkin bukan untuk memanjakannya. Tetapi mungkin belum sadar dan atau sadar tapi sudah terlanjur menikmati kemewahan itu.
3.      Raja bolos
Bolos adalah kata yang memang terdengar enak untuk dilakukan, apalagi untuk para pelajar dan mahasiswa. Jika mereka sedang malas untuk menuntut ilmu maka bolos lah yang menjadi pelariannya namun semua itu tentu ada resiko yaitu tertinggalnya pelajaran atau mata kuliah. Bagi para pelajar tentunya jika ketahuan akan mendapatkan sanksi dan point tertentu serta dicap sebagai anak bandel. Apakah bolos tersebut akan sama artinya pada bolos yang dilakukan oleh birokrat kita. Saat libur kerja karena adanya perayaan hari besar atau cuti bersama, seringkali hari libur pejabat otomatis mendapat perpanjangan ilegal artinya mereka meliburkan diri disaat jam kerja dimulai kembali. Atau pada saat jam kerja biasanya mereka juga sering mangkir dari rutinitas wajib, apakah tradisi bolos saat mereka sekolah dulu masih melekat hingga saat ini menjadi orang yang terpandang. Layakkah mereka disaat bolos tetapi upah beserta tunjangannya tetap mengalir deras dan yang dirugikan sekali lagi rakyat juga Negara.
4.      Anti kritik
Kritik adalah ungkapan atau unek-unek untuk menilai sikap seseorang. Birokrat di negeri ini selalu dan sering mendapat kritik, baik kritik yang membangun juga menjatuhkan. Mungkin setiap hari ada kritik yang dilontarkan langsung ataupun pada obrolan ringan dikalangan masyarakat. Apalagi kini media massa sangat fulgar menampilkan ketidakbecusan kinerja birokrat, maka seringkali mereka mendapat gunjingan. Namun sepertinya kritik itu hanya angin lalu dan tidak pernah didengarkan sebagai evaluasi bagi birokrat. Anti kritik disini maksudnya adalah mereka telah kebal dengan kritik pedas dari kalangan kritikus, pengamat dan masyarakat.
5.      Korupsi
Korupsi, tentunya semua telah mengetahui korupsi dan disinilah ditempat birokrat hidup tumbuh subur kegiatan korupsi yang dilakukan dengan sangat professional, teratur, rapi dan massal. Jaringan yang kuat dengan melakukan korupsi secara bersamaan yang saat ini sering disebut sebagai mafia atau sebutan lain sebagainya. Masyarakat telah menyuarakan dengan lantang berantas korupsi tetapi masih saja ada kalangan birokrat yang melakukan kegiatan haram tersebut. Harus bagaimana dan seperti apa cara yang tepat untuk menghilangkan budaya buruk yang merusak moral dan masa depan bangsa ini.
Birokrat dinegeri ini mungkin sudah harus direformasi secara total hingga keakar-akarnya. Sumber daya manusia yang harus dibenahi dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan pribadi yang berkualitas dan bermoral. Walaupun saya yakin bahwa tidak semua birokrat seperti yang diolok-olokan tersebut. Tapi hampir 90 % sikap itulah yang nyata ada didepan kita. Jika kejahatan lebih banyak dibandingkan kebaikan, dalam realitanya akan menang kejahatannya dan baik tersebut justru akan dijauhkan di anggap sok suci lah ini itu dan sebagianya. Sebagai rakyat kecil, kita hanya bisa berdoa semoga Allah SWT segera membukakan mata hati para birokrat negeri ini.

P.M, Blau. 1987. Birokrasi Dalam Masyarakat Modern. UI-Perss 
Birokrasi, id.wikipedia.org/wiki/Birokrasi... Diakses pada Senin, 20 Desember 2010

Konsepsi dasar birokrasi. www.dostoc.com/docs/22840536/KONSE. Diakses pada Senin, 20 Desember 2010

Birokrasi indonesia terburuk kedua di Asia. www.tempointeraktif.com/hg/kesra/20...

Apakah Birokrasi Hanya Sebuah Nama…?


Semua tentu sudah mengetahui apa itu birokrasi, sosok dan semua seluk beluknya.
Birokrasi didefinisikan sebagai system pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai untuk instansi pemerintah pusat maupun daerah yang berpegang pada hirarki dan jenjang jabatan.
Dari definisi diatas, bisa disimpulkan bahwa birokrasi merupakan alat dari pemerintah untuk menjalankan tugasnya yaitu mengayomi masyarakat dengan memenuhi kebutuhan apa saja yang diinginkan oleh rakyat. Sebagai wakil dari rakyat, tugas birokrasi adalah menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah karena tidak mungkin rakyat yang jumlahnya berjuta-juta orang akan bisa menyampaikan aspirasi mereka satu persatu kepada pemerintah, sehingga birokrasi inilah yang dipercaya sebagai penghubung antara masyarakat dengan pemerintahan.
Namun seiring dengan perubahan dalam badan birokrasi itu sepertinya definisi birokrasi pun mulai berubah. Saat ini birokrasi merupakan system pemerintah yang dijalankan oleh pegawai bayaran yang tidak dipilih oleh rakyat dengan cara menguasai pemerintahan secara penuh dan tidak memikirkan keuntungan maupun kerugian bagi masyarakat, dengan sepertiitu maka birokrasi saat ini bukan pilihan rakyat dan tidak Pro terhadap rakyat mereka sama saja dengan kaum Oprtunitis. Hal tersebut tidaklah senada dengan fungsi dan peran birokrasi yang ditetapkan  sebagai berikut :
*      Melaksanakan pelayanan public
*      Pelaksanan pembangunan yang professional (merrit system)
*      Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kebijakan (manajemen pemerintahan)
*      Alat pemerintah untuk melayani kepentingan (abdi) masyarakat dan Negara yang netral bukan merupakan bagian dari kekuatan atau mesin politik (netralitas birokrasi).
Kenyataaan yang semakin menjauh dari peran dan fungsi ideal birokrasi ini membuat banyak terciptanya gejolak didalam masyarakat, hal itu dilakukan dengan harapan dapat kembalinya keadaan birokrasi yang mengayomi masyarakat luas.
Sebenarnya birokrasi itu merupakan lembaga yang sangat berkuasa, mempunyai kewenangan dan mempunyai kemampuan yang besar untuk berbuat baik sekaligus buruk. Namun masalah yang dihadapi saat ini adalah bagaimana memperoleh dan mempertahankan pengawasan terhadap birokrasi agar dapat bekerja demi kepentingan rakyat banyak. Serta agar birokrasi dapat menjalankan kewenangannya untuk mengolah system pemerintah dari daerah hingga pusat secara adil dan merata.
Kewenangan birokrasi adalah kewenangan formal yang dimiliki dengan adanya legitimasi produk hukum bukan dengan legitimasi politik. Karena jika menggunakan legitimasi politik, maka semua kepentingan yang mengarah kepada rakyat akan berubah menjadi kepentingan politik yang hanya ingin berkuasa dengan kepentingan pribadi semata. Hal tersebut tidak akan bisa berhasil dalam menjalankan visi dan misi birokrasi. Sedangkan dengan legitimasi hukum, maka semua tugas hingga wewenang akan diatur oleh hukum yang berlaku. Sehingga terciptalah suatu keadilan yang memang bertujuan mengarah kepada kepentingan rakyat.
Karena sekali lagi, tujuan birokrasi ini adalah untuk dapat mensistemasikan, mempermudah, mempercepat, mendukung, mengefektifkan dan mengefisiensikan pencapaian tujuan-tujuan pemerintah untuk memudahkan masyarakat dan pihak yang berkepentingan agar memperoleh pelayanan dan perlindungan serta menjamin keberlangsungan system pemerintah dan politik suatu Negara. Birokrasi di Indonesia saat ini jauh dari ideal birokrasi yang seharusnya dan tidak berkepentingan pada rakyat. Hanya sebuah nama yang memplakati birokrasi pro rakyat tetapi realitanya adalah birokrasi menindas rakyat.
Jadi jelaslah bahwa peran birokrasi sangat penting dan menjadi ujung tombak pemerintahannya, walaupun kewenangan presiden yang menjadi pusat segalanya. Tetapi birokrasi lah yang menjalankan kebijakan-kebijakan pemerintah, jadi baik buruknya system dalam suatu Negara tergantung pada kualitas SDM dan kinerja birokrasi.